时间:2025-06-11 16:31:55 来源:网络整理 编辑:探索
Warta Ekonomi, Jakarta - Kurator dan Editor Ethereum Market Research Center (EMRC), William Mougayar quickq充值中心网页版
Kurator dan Editor Ethereum Market Research Center (EMRC), William Mougayar meluncurkan pusat riset baru yang bertujuan untuk meningkatkan profil ekosistem ethereum dalam kalangan institusi dan audiens profesional.
Mougayar mengatakan bahwa lembaganya akan menjadi wadah bagi kontribusi dari para pengembang, peneliti, dan analis terkemuka dalam lanskap dari Ethereum. Pusat ini akan menyajikan riset orisinal, materi terkurasi dari sumber eksternal, artikel pemikiran strategis, serta feed berita waktu nyata.
Baca Juga: Beda dengan Bitcoin, Ethereum Berpotensi Jadi Komputer Tersedentralisasi
“Ethereum adalah yang nomor satu dari sisi pangsa pasar, tetapi kami menyadari bahwa komunikasi tentang keunggulan dan potensinya belum seoptimal yang seharusnya,” ujar Mougayar, dilansir dari Coindesk, Rabu (11/6).
“Sementara itu, Solana sangat agresif dari sisi pemasaran," tambahnya.
Menurut Mougayar, tujuan lembaganya adalah mengambil sebagian beban edukasi yang tidak ditangani secara langsung oleh Ethereum Foundation. Selain itu, pusat ini diharapkan dapat menyegarkan kembali narasi ethereum dalam ranah publik dan institusi.
Ethereum saat ini menjadi rumah bagi pasar stablecoin terbesar, aset dunia nyata (RWAs), dan mayoritas total value locked (TVL) dalam decentralized finance (DeFi). Namun banyak pihak menilai pencapaian ini belum tercermin dalam harga token ether (ETH), sebagian karena kurangnya komunikasi yang terorganisir jika dibandingkan dengan blockchain pesaing.
Mougayar menepis anggapan bahwa keberadaan banyak layer-2 (L2) yang berjalan di atas Ethereum telah "makan" peran rantai induk (L1):
“Ethereum adalah gabungan dari L1 dan L2 yang bekerja bersama. Akhir tahun ini mungkin akan ada 200 L2. Jadi ini tentang ekosistem menyeluruh, bukan kompetisi fitur antar-blockchain," ujar Mougayar.
Namun, ia mengakui bahwa desentralisasi penuh yang menjadi kekuatan ethereum juga membawa tantangan komunikasi.
“Masalah dari sistem yang terdesentralisasi adalah semuanya tersebar dan itu bisa jadi kelemahan,” kata Mougayar.
“Cara mengatasi kelemahan ini adalah dengan sedikit mereorganisasi ulang. Pada titik tertentu, Anda perlu ‘meresentralisasi’ massa desentralisasi ini agar lebih mudah dipahami dan diakses oleh semua pihakm" tambahnya.
Baca Juga: Tak Gundah Dipepet Solana, Ini Alasan Buterin Ogah Buru-buru Naikkan Kapabilitas Blockchain Ethereum
Mougayar menambahkan bahwa pihaknya adalah bagian dari dorongan lebih luas untuk mendorong fase institusional ethereum berikutnya, yang akan melibatkan berbagai perusahaan dan pemimpin individu di industri kripto.
Penganiayaan Napi Yang Viral Terbukti Dilakukan Pegawai Lapas2025-06-11 16:19
Aksesi Kerja Sama Regional RI dan Chile Diharapkan Tingkatkan Ekonomi Negara2025-06-11 16:13
RI Berkomitmen Segera Selesaikan Proses Ratifikasi Protokol IC2025-06-11 15:51
代尔夫特理工大学世界排名怎么样?2025-06-11 15:27
Yusril Ihza Menduga Pengadilan Tinggi Tak Akan Mengabulkan Putusan PN Jakarta Pusat2025-06-11 15:20
日本艺术大学留学费用情况一览!2025-06-11 14:41
英国皇家艺术学院研究生申请条件解读!2025-06-11 14:40
Pidato Politik, AHY Bahas Cawe2025-06-11 14:30
Natalius Pigai Apresiasi Program Wamil Dedi Mulyadi: Songsong Indonesia Emas 20452025-06-11 14:21
NYALANG: Bayang Semu di Tepi Rindu2025-06-11 14:08
51 Pegawai KPK Dipecat, Presiden Jokowi Diminta Turun Gunung2025-06-11 16:31
代尔夫特理工大学世界排名怎么样?2025-06-11 16:25
日本艺术类大学申请条件有哪些?2025-06-11 16:15
6 Jenis Tes Kesehatan yang Wajib Dilakukan Jelang Usia 40 Tahun2025-06-11 15:56
Menkomdigi Meutya Hafid akan Panggil Pihak World Coin Minggu Depan2025-06-11 15:16
Khawatir Soal Dumping, Pemerintah Diminta Turun Tangan Lindungi Industri Tekstil Nasional2025-06-11 15:01
米兰理工大学排名情况如何?2025-06-11 14:44
Jadi Korban Tabrak Lari di Flyover Kuningan Kamis Dini Hari, Jurnalis Radio Elshinta Alami Luka2025-06-11 14:39
Biar Mabrur, Jemaah Haji Diminta Punya Solidaritas Bersama2025-06-11 14:19
Dewan Pakar IDI Tak Menyangka Jerinx Sampai Masuk Penjara2025-06-11 14:11